Selasa, 14 Januari 2014

Sekilas biografi Julie Sulianti Saroso




Seorang tokoh kedokteran Indonesia yang bernama Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso, MPH (lahir di Karangasem, Bali, 10 Mei 1917 – meninggal 29 April 1991 pada umur 73 tahun)
“Sul,” sapaan akrab dokter muda itu. Lahir 10 Mei 1917 di Karangasem, Bali, dengan nama lengkap Julie Sulianti. Setelah menamatkan studi di Gymnasium Bandung, dia melanjutkan jejak sang ayah, dr Sulaiman, dengan mendaftar ke Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hoge School) di Batavia. Lulus pada 1942, Sul bekerja di bagian penyakit dalam Centrale Burgelijke Ziekenhuis –kini Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)– lalu bekerja di bidang penyakit anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Sul aktivis perempuan sadar politik. Mentor politiknya adalah Soebadio Sastrosatomo, anggota Badan Pekerja KNIP –kelak menjadi Ketua Fraksi Partai Sosialis Indonesia (PSI) di parlemen hasil Pemilihan Umum 1955. Sul juga pernah duduk di Badan Konggres Pemuda Republik Indonesia sebagai wakil Pemuda Putri Indonesia (PPI). Bersama teman-temannya, dia membentuk Laskar Wanita yang diberi nama WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan).

Pada November 1947, bersama Sunarjo Mangunpuspito dan Utami Suriadarma, dia menjadi delegasi mewakili Kongres Wanita Indonesia (Kowani) –lembaga yang terbentuk pada 22 Desember 1928– untuk mengikuti Inter Asian Women Conference di India.

Selepas revolusi, Sul kembali memfokuskan diri pada dunia kedokteran. Dia bekeja di Kementerian Kesehatan. Prestasinya mengesankan. Kecerdasan dan kecakapannya membuat dia mendapat beasiswa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempelajari sistem kesehatan ibu dan anak di negara-negara Eropa. Sekembalinya ke tanah air pada 1952, Sul membawa banyak ide mengenai kesehatan ibu dan anak, khususnya pengendalian angka kelahiran melalui pendidikan seks dan gerakan keluarga berencana.

“Dengan penuh semangat dia meminta pemerintah untuk membuat keputusan-keputusan yang mendukung penggunaan kontrasepsi melalui sistem kesehatan masyarakat,” tulis Terence H. Hull dalam People, Population, and Policy in Indonesia.

Sul mulai bergerak. Melalui RRI Yogyakarta, dia menyampaikan pidato untuk menggalang dukungan pemerintah. Mendengar siaran itu, Wakil Presiden Muhammad Hatta marah.






Pendidikan :
Ia lulus sekolah kedokterannya tahun 1942 dari GHS (sekolah tinggi kedokteran) di Batavia (Jakarta). Kemudian ia meneruskan pendidikannya di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya selama 2 tahun (1950 sampai 1951) dan mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. Pada tahun 1962 ia memperoleh gelar MPH (Master of Public Health) dan TM (Tropical Medicine), kemudian memperoleh gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) tahun 1965 setelah mempertahankan disertasi yang berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat. 


Riwayat perjuangan :
Selama masa perjuangan kemerdekaan (1946-1949), Julie bekerja mengusahakan obat-obatan dan makanan di kantong-kantong gerilya daerah Tambun Gresik, Demak dan Yogyakarta, sehingga sempat ditawan tentara Belanda selama dua bulan di IVG Yogyakarta. Dr. Julie Sulianti Saroso juga aktif di Organisasi Pemuda putri Indonesia (PPI). Ia juga anggota Dewan Pimpinan KOWANI dan badan Kongres Pemuda Republik Indonesia. Kemudian bersama teman-temannya, ia juga membentuk Laskar Wanita yang diberi nama WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan). Pada tahun 1947 mewakili Indonesia di Kongres Wanita di India.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar