Karier politik
Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.[4] Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.
Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008 Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.
Pada tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). dan berdasarka hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada banten. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki .
Karier di dunia hiburan Rano Karno
Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peranan-peranan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.
Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke Sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karno's Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat .
Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, Yang Sangat Kusayang terhitung cukup laku di pasaran.
Pada tahun 2011, Rano Karno bersiap membuat sebuah film tentang kebudayaan Cina-Indonesia berjudul Barongsai Terakhir berdasarkan novel yang ditulisnya. Film ini akan menggambarkan Sejarah Kebudayaan Etnis (Cina). Pada malam takbiran 2011 ditayangkan FTV yang berjudul Si Doel Anak Pinggiran di stasiun televisi RCTI.
KARIR
- Wakil Gubernur Banten, 2012-2017
- Wakil Bupati Tangerang, 2008-2011
- Direktur Utama Karnos Film
- Aktor
- Sutradara
PENGHARGAAN
- Penghargaan Surjosoemanto dari BP2N (Dewan Film Nasional) 1997
- Nominasi FFI: Yang (1984), Ranjau-Ranjau Cinta (1985), Arini I (1987), Arini II (1989), Kuberikan Segalanya (1992)
- Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI 1991
- Pemain Cilik Terbaik FFI 1974 di Surabaya
- Best Child Actor FFA 1974 di Taiwan lewat film Rio Anakku (1973)
- Aktor Harapan I Pemilihan Best Actor/Actrees PWI 1974
Nama Lengkap : Rano Karno
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 8 Oktober 1960
Istri : Hj. Dewi Indriati
Anak : Raka Widyarma, Deanti Rakasiwi
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 8 Oktober 1960
Istri : Hj. Dewi Indriati
Anak : Raka Widyarma, Deanti Rakasiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar