Marzuki kecil tumbuh di lingkungan keluarga yang agamis dan religius. Hal ini membuat ia tumbuh menjadi pribadi yang taat untuk menegakkan kebenaran. Dengan modal ini, ia menjalani hidup dalam karir sosial dan politiknya. Apabila dibandingkan dengan politisi yang lain, pengalaman politik Marzuki Alie memang belum seberapa lama namun karena sosoknya yang hangat dan bersahabat, ia yakin masyarakat akan mengenalnya lebih jauh apalagi dengan kiprahnya di Partai Demokrat.
Ia pernah menyebutkan bahwa hidupnya dibiarkan mengalir begitu saja termasuk dalam karii berpolitik. Ia tidak ingin terlalu ambisius, bertindak yang tidak sesuai kemampuan. Malah ia menerima segala amanah dengan segala tanggung jawab , kerja keras dan profesionalitas.
Saat ia dikalahkan oleh Anas Urbaningrum dalam pemilihan ketua umum partai Demokrat, ia pun juga tidak merasa kecewa. Bahkan ia tetap bertekad akan mengabdikan diri membangun dan berkembang bersama Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum masuk ke dunia politik, Marzuki berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Keuangan. Tidak siap dengan pola kerja PNS, Marzuki lompat profesi menjadi karyawan BUMN, yang pada akhirnya ia dipercaya mengelola PT Semen Baturaja (Persero), sebagai Direktur Komersial, di tengah krisis perusahaan yang dinyatakan bangkrut oleh Konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Negara BUMN, sebagai dampak krisis moneter 1998.
Kini sebagai ketua DPR-RI, ia bertindak tegas dan terbuka untuk menerima kritik masyarakat karena memang pada dasarnya DPR adalah rumah suara rakyat. Marzuki Alie terus menjaga wibawa institusi yang memiliki fungsi legislatif ini secara baik.
Dalam perjalanan karir politiknya, ia pernah digugat oleh mahasiswa Universitas Indonesia karena Marzuki Alie dianggap melontarkan ucapan yang melawan hukum. David Tobing, salah seorang mahasiswa program doktor UI, menuntut Marzuki Alie untuk memohon maaf melalui semua media massa atas ucapannya yang mengatakan bahwa koruptor di Indonesia kebanyakan merupakan lulusan perguruan tinggi terkemuka.
Peran menyelamatkan BUMN dari Akuisisi Asing
Marzuki Alie mengatakan kepada Peter Gontha dari Berita Satu bahwa sebagai Kepala Departemen merangkap Kepala Non Teknik Proyek OPT II, Marzukie menolak hasil kajian perusahaan konsultan Boston Consulting Group tahun 1999 yang ditunjuk oleh Kementerian Negara BUMN di bawah pimpinan Laksamana Sukardi. Mereka menyatakan PT Semen Baturaja negative value alias bangkrut. Menurut Marzuki, PT Semen Baturaja direncanakan akan diakuisisi oleh Cemex Mexico melalui right issue PT.Semen Gresik Tbk.
Marzukie mendapat promosi, diangkat sebagai direktur pada tahun 1999. Dia ikut menyelesaikan pembangunan pabrik yang terbengkalai dan melakukan restrukturisasi kredit bermasalah PT Semen Baturaja di BPPN, senilai Rp.488 milyar, melalui cash settlement tahun 2000. Dia sekaligus menyelamatkan PT Semen Baturaja dari kebangkrutan tanpa bantuan pemerintah akibat krisis moneter 1997-2000. Nilai assets hasil penilaian dari “Independent Appraisal Company” tahun 2001 menjadi sebesar Rp 1,2 trilyun dari negative value penilaian Boston Consulting Group tahun 1999.
Marzuki diangkat sebagai Direktur Utama PT. Semen Baturaja (Persero) pada November 2001, namun tidak pernah dieksekusi dan justru digantikan karyawan Departemen ESDM eselon III melalui intervensi seorang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Januari 2002. Marzuki menolak menyebut nama politikus tsb. Dia hanya bilang politikus dari "partainya Pak Laks." Intervensi ini mendorong Marzuki masuk ke dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Demokrat.
Riwayat Pekerjaan
Komisaris Utama Group usaha PT.Global Perkasa Investindo 2006 –2009
Direktur Komersiil PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang 1999 - 2006
PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang, Baturaja, Lampung,Jakarta
Pegawai Negeri Sipil di KPN, Departemen Keuangan RI Palembang 1979 – 1980
Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Aanggaran, Dep.Keuangan RI Jakarta 1975 – 1979
PENDIDIKAN
- Marketing Politic – PhD Program, Universiti Utara Malaysia.
- Corporate Finance – Magister Manajemen UNSRI, Palembang.
- Production Management – Fakultas Ekonomi UNSRI, Palembang.
- SMA Xaverius I Palembang, jurusan IPA.
- SMP Negeri IV Palembang.
- SD Negeri 36 Palembang.
KARIR
- Komisaris Utama Group usaha PT.Global Perkasa Investindo 2006 –2009.
- Direktur Komersiil PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang 1999 - 2006.
- PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang, Baturaja, Lampung,Jakarta.
- Pegawai Negeri Sipil di KPN, Departemen Keuangan RI Palembang 1979 – 1980.
- Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Aanggaran, Dep.Keuangan RI Jakarta 1975 – 1979
PENGHARGAAN
- Penghargaan sebagai Knight Commander in order of St. Michael and St. George
dari Queen Elizabeth II pada taMarzuki Alie adalah seorang politisi
asal partai Demokrat. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua DPR-RI periode
2009-2014. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris
Jenderal di partai Demokrat yang dipelopori oleh Susilo Bambang
Yudhoyono.
Marzuki kecil tumbuh di lingkungan keluarga yang agamis dan religius. Hal ini membuat ia tumbuh menjadi pribadi yang taat untuk menegakkan kebenaran. Dengan modal ini, ia menjalani hidup dalam karir sosial dan politiknya. Apabila dibandingkan dengan politisi yang lain, pengalaman politik Marzuki Alie memang belum seberapa lama namun karena sosoknya yang hangat dan bersahabat, ia yakin masyarakat akan mengenalnya lebih jauh apalagi dengan kiprahnya di Partai Demokrat.
Ia pernah menyebutkan bahwa hidupnya dibiarkan mengalir begitu saja termasuk dalam karii berpolitik. Ia tidak ingin terlalu ambisius, bertindak yang tidak sesuai kemampuan. Malah ia menerima segala amanah dengan segala tanggung jawab , kerja keras dan profesionalitas.
Sebelum masuk ke dunia politik, Marzuki berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Keuangan. Tidak siap dengan pola kerja PNS, Marzuki lompat profesi menjadi karyawan BUMN, yang pada akhirnya ia dipercaya mengelola PT Semen Baturaja (Persero), sebagai Direktur Komersial, di tengah krisis perusahaan yang dinyatakan bangkrut oleh Konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Negara BUMN, sebagai dampak krisis moneter 1998.
Saat ia dikalahkan oleh Anas Urbaningrum dalam pemilihan ketua umum partai Demokrat, ia pun juga tidak merasa kecewa. Bahkan ia tetap bertekad akan mengabdikan diri membangun dan berkembang bersama Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam karirnya sebagai ketua DPR-RI, ia bertindak tegas dan terbuka untuk menerima kritik masyarakat karena memang pada dasarnya DPR adalah rumah suara rakyat. Marzuki Alie terus menjaga wibawa institusi yang memiliki fungsi legislatif ini secara baik.
Dalam perjalanan karir politiknya, ia pernah digugat oleh mahasiswa Universitas Indonesia karena Marzuki Alie dianggap melontarkan ucapan yang melawan hukum. David Tobing, salah seorang mahasiswa program doktor UI, menuntut Marzuki Alie untuk memohon maaf melalui semua media massa atas ucapannya yang mengatakan bahwa koruptor di Indonesia kebanyakan merupakan lulusan perguruan tinggi terkemuka.
Riset dan analisa oleh Pilar Asa Susilahun 2012 - Penghargaan Certified Professional Management Accountingitu (CPMA) dari Institut Akuntan Management Indonesia pada tahun 2012
- Pernghargaan tokoh inspiratif dari Harian Radar Palembang pada tahun 2011
- Anugerah Senanatha Award untuk katagori pejabat publik pada tahun 2011
- Penghargaan Kesetiaan Kerja 25 Tahun Dir PTSB pada tahun 2005
- Penghargaan SBY-JK terpilih sebagai Presiden - Wakil Presiden pada tahun 2004
- Lulus predikat Terbaik "Index Prestasi 4" Program MM UNSRI pada tahun 2001
- Penghargaan Kesetiaan Kerja 20 Tahun Dir PTSB pada tahun 2000
- Penghargaan untuk Pendirian Federasi Serikat Pekerja BUMN - FSP-BUMN pada tahun 1999
- Penghargaan Kesetiaan Kerja 10 Tahun DJ IKD Dep.Perindustrian pada tahun 1990
- Tim Juri Konvensi TQC, Direksi PT.Semen Baturaja pada tahun 1987
- Peserta Terbaik Penataran Pengawasan Keuangan Negara BPLK Depkeu RI pada tahun 1978
Tidak ada komentar:
Posting Komentar